EXSPOST.ID — Wakil Bupati Lampung Selatan, M. Syaiful, Anwar, bersama Ketua Komisi III DPRD Lampung Selatan, Yuti Rama Yanti, meninjau langsung lokasi jebolnya tanggul penahan banjir (tanggul penangkis) Sungai Way Pisang yang berada di Desa Pematang Baru, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan pada Senin, 21 April 025.
Tanggul tersebut jebol akibat derasnya aliran air dari Sungai Way Pisang yang meluap akibat hujan deras pada Minggu malam (20/4/2025), Peristiwa ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya tanggul tersebut juga jebol pada Februari 2025 dan sempat diperbaiki oleh pihak terkait.
Dari pantauan media di lapangan, banjir kali ini merendam ratusan hektare lahan persawahan warga. Salah satu warga Desa Pematang Baru, Saleh (45), mengungkapkan bahwa sawahnya seluas 1 hektare yang ditanami padi berusia 2,5 bulan kini terendam air. Ia khawatir akan mengalami gagal panen akibat kejadian ini.
“Saya tidak menyangka air bisa sebesar ini. Pagi tadi masih normal, memang sudah mulai banjir tapi belum besar. Namun sekitar pukul 13.00 siang, air tiba-tiba meluap dan menjebol tanggul yang baru diperbaiki beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Bupati M. Syaiful Anwar menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa para petani.
“Perbaikan sebelumnya bersifat tanggap darurat, namun curah hujan yang tinggi semalam menyebabkan debit air meningkat drastis sehingga tanggul kembali jebol. Setelah air sungai normal, Pemkab Lampung Selatan akan segera menurunkan alat berat untuk membangun kembali tanggul yang rusak,” jelasnya.
Dirinya juga berharap agar masyarakat tetap tabah atas kejadian musibah banjir ini.
“Masyarakat yang sabar dan tetap tabah, kami sebagai pemerintah daerah terus berupaya memperbaiki dan mencari solusi terbaik,” kata Syaiful.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Lampung Selatan, Yuti Rama Yanti, menegaskan bahwa permasalahan tanggul jebol ini akan segera diajukan ke Balai Besar Pusat dan Provinsi untuk dilakukan perbaikan permanen.
“Kami akan mendorong agar perbaikan kali ini dilengkapi dengan pemasangan bronjong, karena posisi tanggul berada di tikungan sungai yang rawan diterjang arus deras saat banjir. Harapannya, dengan pemasangan bronjong, tanggul tidak akan mudah jebol lagi ke depannya,” ujar Yuti.
Terkait kerugian yang dialami petani, pihak DPRD menyebutkan bahwa data rinci masih dalam proses pendataan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian setempat. *