Proyek Jalan di Palas Diduga Tidak Sesuai RAB

EXSPOST.ID — Proyek pembangunan rekonstruksi ruas jalan Bumi Daya – Bumi Restu – Trimomukti, Lampung Selatan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lamsel kembali menjadi sorotan.

Proyek dengan nilai pagu Rp12,6 Miliar lebih yang dikerjakan oleh rekanan CV. Adie Jaya Perkasa pada tahun anggaran 2025 ini diduga tidak sesuai spesifikasi teknis (spek) sebagaimana tercantum dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB).

Dugaan ketidak sesuaian muncul dari pekerjaan bahu jalan di titik nol di perempatan Puskesmas Rawat Inap Desa Bumi Daya. Berdasarkan informasi dari salah satu pengawas menyebutkan bahwa, lebar bahu jalan 75 cm di sisi kiri dan 75 cm di sisi kanan.

Namun di lapangan, ditemukan indikasi bahwa lebar bahu jalan hanya sekitar 63 cm hingga 65 cm, atau kurang hampir 10 cm dari ukuran seharusnya.

Salah satu pekerja harian bagian pengecoran, Deni, mengatakan bahwa bahu jalan yang mereka kerjakan disebut memiliki lebar 75 cm namun ia tidak mengetahui ukuran pastinya.

Baca Juga :  Secara Sederhana, SPPG Dapur Imron Sragi Rayakan Ulang Tahun Presiden RI

“Untuk pengecoran bahu jalan ini 75 cm tapi saya tidak tahu pasti kalau ukurannya berapa, karena saya hanya pekerja harian, Mas,” katanya.

Sementara itu, Udin, selaku pengawas dari pihak konsultan, menegaskan bahwa pekerjaan yang sedang berjalan sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

“Pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan spek,” ucapnya saat diwawancarai dilokasi pengecoran bahu jalan pada Sabtu 25 Oktober 2025.

Namun saat disinggung mengenai perbedaan ukuran lebar bahu jalan yang ditemukan di lapangan, Udin menyebutkan hal itu disebabkan oleh kondisi kontur jalan yang tidak rata.

“Nanti kita lihat lagi, nanti kita perbaiki, udah gitu aja. Memang kalau mau kita ikuti nanti tidak rata, pasti berkelok-kelok,” ujarnya.

Ruas jalan Bumi Daya – Bumi Restu – Trimomukti merupakan akses vital yang menghubungkan Kecamatan Palas dan Kecamatan Candipuro. Jalan ini telah lama dinantikan masyarakat setelah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah.

Warga berharap agar proyek yang menelan anggaran belasan miliar rupiah tersebut dikerjakan dengan kualitas terbaik dan sesuai standar, mengingat jalur tersebut menjadi nadi utama aktivitas ekonomi dan transportasi warga di wilayah selatan Lampung Selatan.

banner 1600x800

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *